Disertasi Saiful Anam : Pemodelan Peredam Energi Tipe Usbr Ii Untuk Meningkatkan Peredaman Energi Pada Kolam Olak Dengan Uji Model Fisik Hidrolik

Bendung merupakan bangunan melintang sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai guna untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan berfungsi untuk meninggikan elevasi muka air, mengendalikan aliran, angkutan sedimen dan geometri sungai. Peninggian muka air karena adanya pembendungan mengakibatkan adanya perbedaan tinggi energi antara hulu dengan hilir bendung, sehingga air dari hulu yang melewati bendung mempunyai energi yang besar sehingga kecepatan aliran yang melintas menjadi semakin besar. Oleh karena itu aliran yang mengalir pada permukaan bendung yang miring dalam keadaan superkritis sedangkan kondisi aliran di bagian hilir yang landai adalah subkritis. Perubahan aliran dari superkritis ke subkritis menyebabkan terjadinya loncatan hidraulik. Loncatan hidraulik tersebut menimbulkan gulungan ombak yang bisa menyebabkan gerusan pada dasar saluran, sehingga menyebabkan sebagian besar bangunan air mengalami kerusakan. Sehingga untuk mengurangi kerusakan pada hilir bangunan diperlukan suatu lindungan atau sebuah bangunan peredam yang dapat meredamkan aliran tersebut sehingga aliran dapat menjadi lebih lambat yaitu bangunan peredam energi. Bangunan peredam energi harus sesuai dengan kondisi lapangan sehingga didapatkan konstruksi bangunan peredam energi yang paling efisien.

Penggunaan tipe peredam energi USBR di Indonesia di mulai sejak tahun 1970. Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter. Kolam Olakan ini memiliki 4 tipe yang dibedakan oleh rezim hidrolik aliran dan konstruksinya yaitu Tipe USBR I, USBR II, USBR III dan USBR IV. Pada penelitian ini dilakukan pengujian model fisik hidrolik terhadap peredam energi yaitu dengan uji model fisik hidraulik Penurunan Dasar Saluran Keseluruhan dan Penurunan Dasar Peredam Energi (Kombinasi Negatif Slope) dengan tipe peredam energi Datar dan USBR II sehingga kecepatan aliran pada hilir saluran (setelah loncatan hidrolik) adalah subkritis dan dapat mengurangi kerusakan pada konstruksi bangunan. Sehingga pada penelitian ini ditemukan suatu model persamaan

peredaman dalam menentukan kedalaman penurunan elevasi dasar saluran atau elevasi dasar peredam energi sehingga didapatkan model peredaman yang paling efektif.

Penelitian ini menghasilkan persamaan uji model fisik saluran dengan penurunan dasar saluran keseluruhan dan penurunan dasar peredam energi (kombinasi negatif slope) sebagai rumusan dengan fungsi beda tinggi crest ambang dengan dasar peredam energi (Z1) yang dipengaruhi oleh parameter debit (Q), tinggi muka air di kaki pelimpah (Y1), tinggi muka air dihilir saluran (Y2) dan gravitasi (g) pada peredam energi tipe datar dan USBR II pada setiap kemiringan peluncur yaitu 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4 sebagai berikut:

𝑍1

= 𝛼  𝑌1  𝑄   + 𝛽        𝑄

√𝑌25𝑔            √𝑌23𝑔

Kemudian dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pemodelan peredam energi untuk meningkatkan peredaman energi yang paling efektif adalah model penurunan dasar peredam energi (kombinasi negatif slope) dengan tipe peredam energi USBR II. Kata kunci: Penurunan dasar saluran, Penurunan dasar peredam energi, Tipe datar, Tipe USBR II

Loading